ASKEP KELUARGA

01.42 |



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA Tn. J DI PUSKESMAS DINOYO





Oleh    :
AJENG MARI’ATUL NUR. A
3A – 1101100012




KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN MALANG
NOVEMBER 2013


Formulir Kunjungan Rumah
A.    Identitas Klien / Keluarga
Nama               : Tn. J
Umur               :  55 Tahun
Jenis Kelamin  : Laki-laki
Alamat                        : Jl. MT. Haryono X No.1053 Malang

B.     Riwayat Perkembangan Keluarga
-          Tahap perkembangan Keluarga saat ini adalah Keluarga dengan anak dewasa, dikarenakan usia anak pertama klien 29 tahun.
-          Tugas Perkembangan Keluarga Efektif, karena keluarga bisa mempertahankan suasana yang menyenangkan dan dapat mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat sosial.
-          Tugas perkembangan keluarga seharusnya:
o   Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
o   Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik an pendapatan.
o   Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
o   Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
o   Melakukan life review.
o   Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.
GENOGRAM








 














Tipe Keluarga :
-          Keluarga Inti
Tn. J tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Anak pertama tinggal di Kalimantan karena bekerja sebagai dosen di Kalimantan.

Daftar Anggota Keluarga
No.
Nama
Umur
Gender
Hubungan dg KK
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Tn. J
55 th
L
Kepala Keluarga
-
Wirausaha
2.
Ny. S
48 th
P
Istri
-
Wirausaha
3.
Sdr. S
29 th
L
Anak Pertama
S1
Dosen
4.
Sdr. Sl
27 th
L
Anak Kedua
D1
Ternak
5.
Sdr. Y
23 th
L
Anak Ketiga
SMA
Mahasiswa
6
Sdr. L
13 th
L
Anak Keempat
SD
Pelajar

C.    Struktur Keluarga
-          Pola Komunikasi   : baik, dalam keluarga biasanya menggunakan bahasa daerah atau jawa. Anggota keluarga sering berkumpul untuk berbicara satu sama lain untuk saling bertukar informasi. Keluarga Tn. J lebih sering menggunakan bahasa langsung.
-          Peran Dalam Keluarga      : Tidak ada masalah. Tn. J melakukan peran sebagai Kepala Keluarga ataupun pengambil keputusan dalam keluarga secara baik dengan musyawarah keluarga .
-          Nilai/ Norma Keluarga      : Tidak ada konflik nilai

D.    Fungsi Keluarga
-          Fungsi Afektif      : Berfungsi, dalam keluarga Tn. J sebagai pengambilan keputusan ataupun bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan. Dirumah  Ny. N mengatakan ada pembagian kerja, sesuai dengan kerja yang dilakukan anggota keluarga diluar. Sehingga tercipta suasana saling mengerti
-          Fungsi Sosial         : Berfungsi, saat ini, fungsi sosial dipikul bersama dalam anggota keluarga..
-          Fungsi Ekonomi    : Kurang Baik,  Pendapatan didapatkan dari sumber pekerjaan Tn. M dan Ny. S. Klien  mengatakan dana tersebut di cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga meski terkadang kurang mencukupi juga.
-          Fungsi Perawatan Kesehatan :
o   Pengetahuan tentang masalah kesehatan  : Kurang Baik, keluarga tidak tahu apa itu DM, serta faktor-faktor penyebab dari DM.
o   Pencegahan Penyakit        : Cukup baik, anggota keluarga sudah mengetahui diet-diet yang harus dijalani oleh penderita DM.
o   Perawatan Penyakit          : Cukup Baik, keluarga kurang begitu mengerti tentang perawatan penyakit, seperti perawatan kaki, serta diet.
o   Pemanfaatan pelayanan kesehatan            : Kurang Baik, klien mengatakan tidak teratur untuk kontrol karena terakhir kontrol 4 bulan yang lalu. Jika hanya ada keluhan saja klien pergiperiksa ke puskesmas. Dan untuk konsumsi obat-obatan klien membeli secara pribadi di apotek.

E.     Pola Koping Keluarga
-          Kurang Efektif, keluarga jarang untuk melakukan diskusi mengenai masalah kesehatan dikarenakan keterbatasan waktu. Hanya masalah ekonomi saja yang sering didiskusikan oleh keluarga.
-          Stressor yang dihadapi adalah masalah ekonomi, dan masalah kesehatan Tn. J. Serta kondisi anak ke 4 klien yang dalam pemulihan pasca kecelakaan.

F.     Pola Aktifitas Sehari-hari
Pola Makan                 : Untuk frekuensi makan, termasuk baik 2x1 hari, tetapi untuk pemantauan diet Tn. J masih tergolong kurang. Tetapi klien menyebutkan makanan yang dimakan sudah benar dan tidak manis / mengandung gula. Dan klien sering memilih memakan nasi kering untuk mengurangi kadar gula.
Pola Minum                 : Baik, >2Liter /Hari/Orang
Istirahat                       : Baik, 8 Jam / Hari, Namun saat pengkajian klien mengatakan tidak bisa tidur kartena badannya sakit semua seperti cekot-cekot, klien hanya tidur ± 1 jam dimalam hari.
Pola BAK                   : Baik, dalam keluarga mengatakan tidak pernah ada yang pernah sakit dalam saluran kencing. Namun Klien mengalami Poliuri 15x dalam semalam, volume banyak.
Pola BAB                    : Baik, saat ini tidak ada dalam keluarga yang mengalami kesulitan dalam melakukan BAB.
Pola Kebersihan Diri   : Baik, Dilakukan Mandiri oleh anggota keluarga.
Olahraga                      : Setiap pagi Tn. J melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki.
Tingkat Kemandirian  : Baik

G.    Perilaku Tidak Sehat
Tn. J sering minum minuman manis, namun dalam pola makan, klien lebih sering dengan pola makan sekali dalam sehari.

H.    Spiritual
Taat Beribadah            : Baik, dalam melakukan ibadah anggota keluarga selalu serius, karena beranggapan hidup ini sementara, walaupun dalam keadaan susah, harus tetap melakukan ibadah.
Kepercayaan yang Berlawanan           : Tidak ada
Distress Spiritual                                 : Tidak Ada

I.       Psikososial
Keadaan Emosi saat ini
-          Marah                                : Tidak
-          Sedih                                 : Tidak
-          Ketakutan                         : Tidak
-          Putus Asa                          : Tidak
-          Stress                                 : Ya, Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien, semakin stress saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat.
-          Kurang Interaksi               : Tidak
-          Menarik Diri                      : Tidak
-          Konflik Dengan Keluarga : Tidak
-          Penurunan Harga Diri       : Tidak
  1. Faktor Resiko Masalah Kesehatan
-          Stress         : Ya, Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien, semakin stress saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat.
K.    Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital:
TD: 120/90 mmHg      Nadi: 89 X, tiap menit           
RR: 20 X/menit           Suhu: 36,8 o C
BB dan TB      : 75 kg dan 165 cm
IMT     :           BB (kg)          =        75 kg                  =  27,5
               TB (m) x TB (m)         (1,65) x (1,65)

Pemeriksaan Laboratorium :
GDA : 140 mg/dl
Status Mental
Bingung          : Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien, semakin stress saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat
 Sistem Kardiovaskuler
o   Klien tidak merasakan keluhan pada daerah Jantung

Nyeri Spesifik
o   Klien tidak merasakan nyeri yang mengganggu kegiatan sehari-hari
Sistem Pernapasan
o   Pernapasan klien termasuk normal, tidak ada tanda-tanda TBC pada klien, ataupun anggota keluarga yang lain.
Sistem Integumen
o   Tidak ada tanda cianosis, akral dingin, luka, ataupun jaundice.
o   Mukosa mulut, dalam keadaan baik
o   Kapiler refill time : kurang dari 2 detik
Sistem Muskulo Skeletal
o   Tonus otot baik
o   Tidak ada gangguan keseimbangan
Sistem Persyarafan
o   Klien tidak merasakan tremor, reflek pupil baik pada mata kanan. Sedangkan mata kiri tidak dapat melihat karena katarak akibat diabetes mellitus yang dialami klien.
Sistem Perkemihan
o   Klien sering kencing saat klien sering merasa haus, sehingga minum terus menerus.
Sistem Pencernaan
o   Klien tidak merasakan keluhan dalam sistem pencernaan, tidak mual/muntah, nyeri perut, diare, konstipasi, distensi abdomen.
o   Bising usus normal 12x/menit
Riwayat Pengobatan
o   Klien tidak ada alergi terhadap obat.
o   Obat yang digunakan klien :
§  Gliben                   5 mg                1-0-1
 silang (X) pada Kolom yang Sesuai
No.
Jenis Kegiatan Sehari-hari
Mandiri
Dengan Bantuan
1.
Makan & Minum
X

2.
Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan sebaliknya
X

3.
Kebersihan diri; cuci muka, menyisir, mencukur dan aktifitas di kamar mandi
X

4.
Berjalan di jalan yang datar
X

5.
Naik turun tangga
X

6.
Berpakaian termasuk menggunakan sepatu
X

7.
Mengontrol Buang Air Besar
X

8.
Mengontrol air kecil
X

9.
Olahraga/latihan fisik
X

10.
Pemanfatan waktu luang/rekreasi
X

L.     Pengkajian Lingkungan
Ventilasi                      : lebih dari 10% Luas Lantai, setiap pagi pintu dan jendela selalu dibuka, tidak ada tanda-tanda pencemaran lingkungan disekitar rumah Ny. M di buktikan dengan tidak adanya bau polusi disekitar rumah.
Pencahayaan               : Baik, sinar matahari dapat masuk kerumah saat pagi dan siang hari.
Lantai                          : Keramik
Kebersihan Rumah      : Baik, sampah disekitar rumah Tn. J di angkut oleh petugas kebersihan.
Jenis Bangunan           : Permanen



Text Box: 5
 









6
 
2
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
Keterangan Gambar:
1: Teras                                                                        : Pintu
2: Toko dan Warung
3: Ruang Tamu dan Keluarga                                     : Jendela
4: Kamar Tidur
5: Kamar mandi
6: Dapur





ANALISA DATA / PENGKAJIAN FOKUS
No.
Data Fokus
Masalah
Penyebab
1.
DS:
Klien mengatakan tidak teratur dalam mengontrolkan kesehatannya ke puskesmas kalau hanya ada keluhan saja berobat puskesmas.
DO:
Klien berhenti mengunjungi layanan kesehatan setelah merasa lelah karena tindakan yang diberikan selalu ditunda-tunda.
Hasil lab:
Gula Darah Acak : 140 mg/dl
BB : 75 Kg,  TB: 165 cm
IMT : 27,5
TD : 120/90 mmHg
KU Baik
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ketidak adekuatan informasi yang didapat keluarga dari fasilitas kesehatan.
2.
DS:
Klien mengatakan mata kiri sudah tidak dapat melihat sehingga sangat mengganggu aktivitas. Klien mengatakan cukup menganggu dan menyebabkan klien tidak dapat bekerja sebagai supir.
DO:
Mata kiri tidak dapat melihat.
TD :120/90 mmHg
Memakai kaca mata.
Gangguan aktivitas fisik
Perubahan kondisi fisik
3.
DS:
Klien mengatakan tidak melakukan diet secara keseluruhan (hanya mengurangi makan gula) missal dengan makan nasi dingin.
Keluarga Klien mengatakan kurang mengetahui makanan yang harus dikurangi. Serta tidak mengetahui secara menyeluruh tanda dan gejala penyakit DM.
DO:
Gula Darah Acak : 140 mg/dl
BB : 75 Kg,  TB: 165 cm
IMT : 27,5
Makan 1kali sehari
Konsumsi Gliben 1-0-1

Ketidak efektifan penatalakasanaan program terapeutik
Ketidakcukupan pengetahuan tentang perubahan diit.

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

No.
Diagnosa Keperawatan Keluarga (PES)
1.
Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit dari fasilitas kesehatan.
2.
Gangguan aktivitas fisik  berhubungan dengan perubahan kondisi fisik
3.
Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang perubahan diit.






SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa 1 : Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit dari fasilitas kesehatan.
Kriteria
Skore
Pembenaran
1.      Sifat Masalah
Skala:
3 = Aktual
2 = Risiko
1 = Sejahtera
(3/3) x 1 = 1
Ny. S mengatakan tidak mengetahui sepenuhnya  macam dan jenis diet apa yang harus dilaksanakan oleh Tn. J untuk mengontrol penyakit diabetes Tn. J
2.      Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
2 = mudah
1 = Sebagian
0 = Tidak dapat
(2/2) x 2 = 2
Teknologi yang berkembang secara pesat, jarak antara rumah dengan petugas kesehatan yang dekat, semangat yang kuat dari Tn. J untuk sembuh, Dan keluarga senantiasa mengantarkan apabila klien akan kontrol.
3.      Potensi masalah untuk dicegah
Skala :
3 = Tinggi
2 = Cukup
1 = Rendah
(2/3) x 1 = 2/3
Klien sudah lama menderita penyakit ini, dan sampai sekarang masih melakukan kegiatan pengobatan, baik di puskesmasmaupun rumah sakit, klien juga menjalankan sebagian program dietnya untuk tidak makan makanan dan minuman yang manis. namun tidak teratur kontrolnya ke puskesmas.
4.      Menonjolnya Masalah
Skala:
2 = Berat, Segera ditangani
1 = Tidak perlu ditangani
0 = Tidak dirasakan
(2/1) x I = 2
Keluarga merasa masalah ini perlu segera ditangani, agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang lebih buruk.

Jumlah : 4 2/3

Diagnosa 2 : Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan perubahan kondisi fisik.
1.      Sifat Masalah
Skala:            
3 = Aktual
2 = Risiko
1 = Sejahtera
(3/3) x 1 = 1
Tn. J mengatakan bahwa klien sudah tidak bekerja sebagai supir sejak mata kiri tidak dapat melihat. Klien hanya membantu Ny. S berjualan dirumah.

2.      Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
2 = mudah
1 = Sebagian
0 = Tidak dapat
(1/2) x 2 = 1
Klien mengatakan mata kiri sudah tidak bisa melihat, klien sudah berusaha untuk melakukan pengobatan dan akan melakukan oeprasi katarak namun sampai saat ini pihak rumah sakit menunda-nunda.
3.      Potensi masalah untuk dicegah
Skala :
3 = Tinggi
2 = Cukup
1 = Rendah
(2/3) x 1 = 2/3
Klien mengatakan masih bisa melakukan aktivitas walaupun terganggu dan terkadang aktivitas yang dilakukan lambat.
4.      Menonjolnya Masalah
Skala:
2 = Berat, Segera ditangani
1 = Tidak perlu ditangani
0 = Tidak dirasakan
(2/1) x I = 2
Keluarga merasa masalah ini perlu segera ditangani, agar  Tn. J merasa nyaman dengan perubahan fisik yang dialami yang mengganggu aktivitasnya.

Jumlah : 3 2/3

Diagnosa 3: Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang perubahan diit.
1.      Sifat Masalah
Skala:            
3 = Aktual
2 = Risiko
1 = Sejahtera
(3/3) x 1 = 1
Tn. J mengatakan selaman ini mengurangi konsumsi makanan mengandung gula dan tidak makan nasi panas.
GDA :140 mg/dl
TD :120/90 mmHg
2.      Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
2 = mudah
1 = Sebagian
0 = Tidak dapat
(1/2) x 2 = 1
Perhatian dari keluarga untuk memantau diet klien, rutin mengingatkan klien agar control kesehatan dan. teknologi berkembang pesat, keluarga bisa mengantar dan menemani sampai proses pengobatan agar tahu perkembangan kesehatan klien
3.      Potensi masalah untuk dicegah
Skala :
3 = Tinggi
2 = Cukup
1 = Rendah
(2/3) x 1 = 2/3
Klien sudah lama menderita penyakit ini, dan sampai sekarang masih melakukan kegiatan pengobatan, klien juga menjalankan sebagian program dietnya untuk tidak makan makanan dan minuman yang manis. namun klien tidak teratur control jika ada keluhan saja baru kontrol di puskesmas, ataupun dokter di sekitar rumah.
4.      Menonjolnya Masalah
Skala:
2 = Berat, Segera ditangani
1 = Tidak perlu ditangani
0 = Tidak dirasakan
(2/1) x I = 2
Keluarga merasa masalah ini perlu segera ditangani, agar tidak Tn. J merasa nyaman dengan perubahan gambaran dirinya.































PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Keluarga           : Keluarga Tn. J
Puskesmas                   : Dinoyo
No. Diagnosa
Tujuan Umum dan Khusus
Kriteria Hasil
Rencana Tindakan
1.
TUM:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemuan keluarga dapat mengenali penyakit DM
TUK:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan keluarga dapat
1.      Mengenali penyakit DM
2.      Menerapkan diet DM
3.      Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang DM
Verbal :
-            Dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian diabetes, penyebab, dan komplikasi
Psikomotor
Melakukan kegiatan untuk hidup sehat
1.      Kaji pengetahuan keluarga
2.      Diskusikan dengan keluarga tentang penyakit Dm
3.      Libatkan keluarga untuk ikut serta dalam pengendalian DM
4.      Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi Ny. N berobat ke pelayanan kesehatan terdekat
2.
TUM:
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 2x pertemuan, keluarga klien meningkatkan kemampuan koping tentang masalah kesehatan.
TUK:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan keluarga klien dapat
1.    Melakukan mekanisme koping yang kontruktif; berdiskusi dengan Tn. J tentang penyakitnya

Verbal: Keluarga menyatak mengerti tentang keadaan Tn. J saat ini
1.      Kaji mekanisme koping keluarga
2.      Libatkanan keluarga dalam proses terapi dan diet Tn. J
3.      Dorong keluarga untuk sering berdiskusi dan mengevaluasi hasil terapi Tn. J
4.      Anjurkan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk maksimalkan terapi
3.
TUM:
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 2x pertemuan, keluarga klien dapat menerapkan diit sesuai program terapi.
TUK:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan keluarga klien dapat
1.            Mengetahui tentang ketentuan diit bagi penderita DM
2.            Dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari diit DM.
Verbal : Keluarga memahami dan mengerti tentang diit DM
a.         Gali pengetahuan keluarga tentang penykit DM
b.        Luruskan informasi yang salah
c.         Diskusikan dengan keluarga tentang diit pada pasien DM
d.        Evaluasi kembali hasil diskusi bersama keluarga





CATATAN PERKEMBANGAN
No. Diagnosa
Hari/tanggal
jam
Implementasi
Evaluasi
TTD
1.       
Jum’at
22-11-2013
Jam 08.00
1.      Mengkaji pengetahuan keluarga
2.      Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyakit DM
3.      Mendiskusikan dengan keluarga tentang diit pada pasien DM
4.      Melibatkan keluarga untuk ikut serta dalam pengendalian DM
5.      Menganjurkan keluarga untuk memfasilitasi Tn. J berobat ke pelayanan kesehatan terdekat
S:
Klien dan Keluarga klien mengatakan mengerti tanda-tanda dan komplikasi dari diabetes mellitus dan juga terapinya.
O:
Klien dapat menjawab pertanyaan dan mengulangi pertanyaan
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi

2.       

1.      Mengkaji koping keluarga
2.      Libatkan keluarga dalam proses terapi dan diit Tn. J
3.      Dorong keluarga untuk sering berdiskusi dan mengevaluasi

S:
Klien dapat melakukan aktivitas fisik yang sapat di toleransi serta keluarga membantu dalam aktivitas yang sulit klien lakukan.
O:
TD: 180/120 mmHg
Klien meminum obatnya sesuai anjuran dokter.
A: Masalah Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan Intervensi

3.



1.      Gali pengetahuan keluarga tentang penyakit DM.
2.      Luruskan informasi yang salah
3.      Diskusikan dengan keluarga tentang diit pada pasien DM
4.      Evaluasi kembali hasil diskusi bersama keluarga

S:
Keluarga klien telah mengerti tentang diit yang harus diberikan pada penderita DM.
O:
Tn. J mengrangi konsumsi gula dan memakan nasi yang dingin.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Videoslots.net | Download Free Videoslots.net Videoslots.net Videoslots.net
free youtube to mp3 converter

Posting Komentar